Kendari – Ardyanto Sekretaris cabang Gmni Kendari menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan represif aparat terhadap masa aksi yang mengakibatkan meninggalnya seorang drive ojek online (ojol) akibat ditabrak mobil baracuda aparat pada kamis malam 28/8 2025 pada saat demontrasi depan Gedung DPR/MPR RI.
Peristiwa ini tentunya menjadi bukti nyata kebobrokan negara dan sangat mencederai demokrasi, dan juga merampas hak hidup warga sipil yang sama sekali tidak bersalah.
Tindakan reperesif ini sama sekali tidak bisa ditoleransi karena ini jelas mencederai nilai-nilai dan demokrasi, dan tindakan ini juga menununjukan kegagalan aparat dalam mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam merspon aspirasi rakyat.
Kejadian ini juga menambah luka kolektif bangsa akibat kekerasan negara yang berulang terhadap rakyat dan mahasiswa.
Ardyanto juga menegaskan bahwa Peristiwa tragis ini tentunya menjadi bukti bahwa kekerasan negara menjadi wajah utama dalam merespons aspirasi rakyat. Alih alih melindungi, aparat justru menebarkan teror dan memakan korban jiwa.
Kematian seorang ojol dalam pristiwa ini menjadi peringatan dan alaram keras bahwa negara semakin menjauh dari amanat konstitusi: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia. Negara tidak boleh lepas tangan atas peristiwa ini negar harus bertanggug jawab.
HIDUP RAKYAT! HIDUP MAHASISWA! LAWAN KEKERASAN NEGARA!